VIVAnews - Nasib persepakbolaan Indonesia di kancah internasional akan segera diputuskan di sidang Komite Eksekutif (Exco) FIFA pada 30 Mei 2011. Hasil dari sidang Exco ini akan berpengaruh pada nasib tim nasional Indonesia dan klub-klub yang bertanding di pentas Asia.
Agum Gumelar, sebagai Ketua Komite Normalisasi akan mendatangi markas FIFA di Zurich Swiss, Sabtu 28 Mei 2011. Agum akan melobi FIFA agar sepakbola Indonesia lolos dari ancaman sanksi menyusul kacaunya Kongres Nasional PSSI 20 Mei lalu. Perwakilan FIFA yang hadir merasa kecewa atas kekisruhan itu.
Rakyat Indonesia penggila sepakbola menaruh harapan besar kepada Agum. Sebab, jika sampai mendapat sanksi berat dari FIFA, seluruh komponen yang ada dalam lingkungan sepakbola Indonesia akan rugi.
Kerugiannya adalah sejumlah agenda internasional bagi tim Merah Putih dan klub sepakbola Indonesia bisa dibatalkan. Padahal, yang sudah di depan mata adalah pesta olahraga SEA Games di Tanah Air pada November nanti. Ditambah lagi, Persipura Jayapura baru saja lolos delapan besar Piala AFC.
Berikut adalah agenda Timnas-Klub 2011 di event Internasional yang akan hilang bila FIFA menjatuhkan sanksi ke PSSI.
1. 7-20 Juli, Piala AFF U-17 di Laos.
2. 16-23 Juli, Piala AFF U-23 di Indonesia
3. 23-27 Juli, Kualifikasi Piala Dunia
4. September, Persipura (babak 8 Besar Piala AFC)
5. 10-20 September, Piala AFF U-20 di Malaysia
6. 12-22 September, Kualifikasi Piala Asia U-19
7. 11-25 November, SEA Games di Indonesia, Palembang
8. 10-16 Desember, Piala AFF Futsal Indonesia
Sebagai informasi, sejauh ini sudah ada 17 negara anggota FIFA yang pernah menerima sanksi. Rata-rata kasusnya adalah intervensi dari pihak ketiga. Intervensi seperti itu biasanya campur tangan pemerintah.
http://bola.vivanews.com/news/read/222954-pssi-dihukum--ini-agenda-timnas-yang-hilang
Agum Gumelar, sebagai Ketua Komite Normalisasi akan mendatangi markas FIFA di Zurich Swiss, Sabtu 28 Mei 2011. Agum akan melobi FIFA agar sepakbola Indonesia lolos dari ancaman sanksi menyusul kacaunya Kongres Nasional PSSI 20 Mei lalu. Perwakilan FIFA yang hadir merasa kecewa atas kekisruhan itu.
Rakyat Indonesia penggila sepakbola menaruh harapan besar kepada Agum. Sebab, jika sampai mendapat sanksi berat dari FIFA, seluruh komponen yang ada dalam lingkungan sepakbola Indonesia akan rugi.
Kerugiannya adalah sejumlah agenda internasional bagi tim Merah Putih dan klub sepakbola Indonesia bisa dibatalkan. Padahal, yang sudah di depan mata adalah pesta olahraga SEA Games di Tanah Air pada November nanti. Ditambah lagi, Persipura Jayapura baru saja lolos delapan besar Piala AFC.
Berikut adalah agenda Timnas-Klub 2011 di event Internasional yang akan hilang bila FIFA menjatuhkan sanksi ke PSSI.
1. 7-20 Juli, Piala AFF U-17 di Laos.
2. 16-23 Juli, Piala AFF U-23 di Indonesia
3. 23-27 Juli, Kualifikasi Piala Dunia
4. September, Persipura (babak 8 Besar Piala AFC)
5. 10-20 September, Piala AFF U-20 di Malaysia
6. 12-22 September, Kualifikasi Piala Asia U-19
7. 11-25 November, SEA Games di Indonesia, Palembang
8. 10-16 Desember, Piala AFF Futsal Indonesia
Sebagai informasi, sejauh ini sudah ada 17 negara anggota FIFA yang pernah menerima sanksi. Rata-rata kasusnya adalah intervensi dari pihak ketiga. Intervensi seperti itu biasanya campur tangan pemerintah.
http://bola.vivanews.com/news/read/222954-pssi-dihukum--ini-agenda-timnas-yang-hilang
Agum: AFC Rekomendasikan Indonesia Disanksi
Jakarta - Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, menyurati Presiden FIFA, Sepp Blatter, agar Indonesia tidak dijatuhi sanksi FIFA. Surat tersebut ternyata merupakan respons atas rekomendasi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yang meminta Indonesia dihukum.
"Surat ini saya kirim setelah AFC mengirim surat ke FIFA dan merekomendasikan agar Indonesia dikenai sanksi," jelas Agum, dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2011) sore.
"Setelah tahu AFC kirim surat itu, KN rapat kilat dan akhirnya saya mengirim surat langsung ke Blatter," lanjutnya.
Agum menduga rekomendasi itu muncul setelah perwakilan AFC melihat langsung situasi Kongres PSSI yang tidak kondusif dan akhirnya gagal menghasilkan kepengurusan yang baru.
"Karena AFC ikut sidang, mungkin pandangan mata di sidang membuat mereka berpendapat kondisi ini tak bisa ditolerir dan harus disanksi," tuturnya.
Agum sendiri cukup yakin FIFA tak punya alasan yang kuat untuk menghukum Indonesia. Pasalnya, KN sudah menjalankan tugas sesuai mandat FIFA.
"Saya dan anggota KN sudah menjalankan mandat yang diberikan FIFA.a Jadi, tak ada alasan kita kena sanksi. Kecuali, kita melanggar mandat FIFA, misalnya masuknya orang yang sudah dilarang (dalam kongres PSSI)," yakin Agum.
Dalam agenda Kongres FIFA yang dirilis di situs resmi FIFA, tidak disebutkan ada pembahasan mengenai ancaman sanksi buat Indonesia. Yang tengah terancam sanksi hanyalah Brunei Darusallam dan Bosnia Herzegovina.
http://www.detiksport.com/sepakbola/...991101mainnews
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8810792
Posting Komentar