Jakarta (SI ONLINE) - Belum selesai kontroversi tentang film "?" (tanda tanya), dunia perfilman Indonesia akan diwarnai film berbau pluralisme agama yang baru.
Zuhairi Misrawi, penulis novel "Pelangi Melbourne: Dua Dunia Satu Cinta" dalam akun Facebooknya mengatakan bahwa novelnya akan dibuatkan film oleh seorang sineas yang tidak disebutkan namanya.
"Baru ditelpon seorang sineas, novel Pelangi Melbourne akan diangkat ke layar lebar/difilmkan. Senang bercampur cemas," tulisnya di status facebook.
Novel setebal 560 halaman tersebut menceritakan mengenai seorang pemuda Indonesia (Zaki Mubarok), lulusan perguruan tinggi Islam di Jakarta yang datang ke Melbourne, Australia untuk kursus Bahasa Inggris.
Zaki bertemu dengan perempuan beragama Katolik dari Korea Selatan (Diana Lee). Dalam novel tersebut diceritakan Zaki akhirnya menikahi Diana dan memilih Jerusalem sebagai kota tujuan berbulan madu. Novel ini menekankan bahwa tradisi, agama dan kultur tak bisa menghalangi rasa cinta karena cinta adalah komunikasi. Novel Pelangi Melbourne dibuat ketika Zuhairi Misrawi menjalani short course di Melbourne pada tahun 2006.
Zuhairi Misrawi, Sarjana Akidah Islam, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini terkenal sebagai salah satu pengusung ide pluralisme agama. Ia pernah mengecam fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme pada tahun 2005.
Zuhairi Misrawi, penulis novel "Pelangi Melbourne: Dua Dunia Satu Cinta" dalam akun Facebooknya mengatakan bahwa novelnya akan dibuatkan film oleh seorang sineas yang tidak disebutkan namanya.
"Baru ditelpon seorang sineas, novel Pelangi Melbourne akan diangkat ke layar lebar/difilmkan. Senang bercampur cemas," tulisnya di status facebook.
Novel setebal 560 halaman tersebut menceritakan mengenai seorang pemuda Indonesia (Zaki Mubarok), lulusan perguruan tinggi Islam di Jakarta yang datang ke Melbourne, Australia untuk kursus Bahasa Inggris.
Zaki bertemu dengan perempuan beragama Katolik dari Korea Selatan (Diana Lee). Dalam novel tersebut diceritakan Zaki akhirnya menikahi Diana dan memilih Jerusalem sebagai kota tujuan berbulan madu. Novel ini menekankan bahwa tradisi, agama dan kultur tak bisa menghalangi rasa cinta karena cinta adalah komunikasi. Novel Pelangi Melbourne dibuat ketika Zuhairi Misrawi menjalani short course di Melbourne pada tahun 2006.
Zuhairi Misrawi, Sarjana Akidah Islam, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini terkenal sebagai salah satu pengusung ide pluralisme agama. Ia pernah mengecam fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme pada tahun 2005.
Posting Komentar