Selasa, 19 Oktober 2010.
Lagi-lagi Aku bangun kesiangan dan belum juga melaksanakan sholat shubuh, akhirnya dengan tidak berpikir panjang lagi aku pun langsung begegas pegi menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku dan mengambil air wudhu karena pada saat itu waktu sudah menunjukan pukul 06.00 WIB. Pada saat itu keadaan di rumahku bagaikan suasana di pasar karena masing-masing orang-orang yang ada di dalam rumahku mempunyai kesibukan masing-masing sibuk menyiapkan sesuatu. Ibu dan Bapakku bersiap-siap untuk berangkat berdagang, Adikku sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah dan Kakakku sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja sementara aku sendiri sibuk mencari anduk untuk mandi.
Akhirnya setelah selesai mandi dan wudhu, aku langsung segera mengerjakan Sholat Subuh meskipun waktunya telah lewat. Setelah selesai Sholat aku langsung menuju dapur untuk sarapan karena dari tadi perut sudah berteriak kelaparan menunggu secuil serta semangkok makanan datang menghampiri perutku. Setelah sampai di dapur aku pun mencari kesana-kemari, mencari sesuatu untuk dimakan dan ternyata aku hanya menemukan dua piring yang berisi makanan, yang satu berisi goreng tempe dan yang satu lagi berisi buras. Tahukah kamu apa itu buras? buras itu adalah sejenis makanan yang dibuat dari beras terus dibungkus dengan menggunakan daun pisang dan langsung dikukus kedalam wadah yang telah tersedia seperti panci dll. Tidak menunggu waktu lama aku pun langsung menyantap kedua makanan tersebut hanya untuk mengganjal perut yang dari tadi sudah kelaparan dan berteriak-teriak kelaparan.
Setelah semua kebutuhan perutku terpenuhi, aku langsung menuju kamar mencari HP (Handphone) hanya untuk sekedar mengecek apakah ada SMS masuk atau ada seseorang yang menelepon. Setelah aku menemukan HP itu, aku langsunng segera melihat layar HP dan ternyata tidak ada satu SMS atau telepon pun yang masuk. Kemudian aku mencari headset untuk mendengarkan siaran radio yang ada di HPku. Setelah headsetnya ketemu, lansung saja aku memasukan ujung headset itu kedalam lubang HP yang telah tersedia. Tidak lama kemudian radio pun mulai aktif dan terdengar oleh ku karena headset tadi sudah terpasang dengan benar kedalam lubang HP yang khusus diperuntukkan untuk mendengarkan radio. Setelah benar-benar sudah aktif, headset itu pun lansung ku masukan ke telinga ku tapi sayang cuman satu yang terdengar suaranya yang satu lagi tidak berbunyi suara, mungkin karena sudah rusak.
Sambil mendengarkan radio, aku mencoba untuk SMS-an dengan para teman-teman ku. Setelah lama berSMS-an, aku pun diajak oleh kedua teman ku pergi ke Jakarta untuk mengikuti sebuah pertemuan yang diadakan oleh Hizbut Tahriri Indonesia. Kemudian aku mulai bersiap-siap untuk segera berangkat. Setelah semuanya aku persiapkan, aku pun berangkat dan tidak sempat pamit sama kedua orang tua ku karena mereka tidak ada dirumah, namun di rumahku hanya ada adik ku dan langsung saja aku pamit kepada adik ku itu. Setelah berpamitan sama adik ku aku pun langsung berangkat, tapi aku tidak langsung berangkat ke Jakarta namun aku harus ke rumah salah satu teman ku dulu, karena ia menyuruhku supaya ke rumahnya.
Kemudian, setelah aku berada di dalam rumah teman ku itu yang bernama Muhammad Sanusi, tapi sebenarnya ia adalah guru ngaji ku dan guru BTQ waktu aku masih sekolah. Setelah itu aku pun ditawarin makan oleh teman ku itu yang aku sering panggil A Uci, tapi pikir panjang lagi aku langsung menuju dapur untuk mengampil sepiring nasi berikut lauk pauknya. Kemudian aku dan A uci pun makan bersama sambil menonton Tv melihat film Avatar The Legend Of Aang dan Penguin Of Madagascar. Setelah makan selesai kita pun langsung berangkat menuju tempat tujuan dengan menaiki ankot (Angkutan Umum) dan kereta Api.
Kami sekarang telah berada di kereta api kelas ekonomi, pada saat itu keretanya cukup penuh. Kami pun hanya berdiri dan tidak bisa duduk karena semua kursi-kursi telah habis di tempati oleh para penumpang yang menggunakan jasa kereta api. Di dalam kereta ternyata banyak pedagang-pedagang yang menjual aneka makanan seperti buah-buahan, kue, minuman dan sebagainya. Selain ada pedagang juga ternyata ada orang yang meminta sedekah kepada para penumpang ada pula yang mengamen untuk mendapatkan sedikit uang untuk kebutuhan mereka makan sehari-hari. Aku merasakan kasihan kepada orang-orang itu, ternyata penduduk indonesia masih banyak berada di bawah garis kemiskinan. Inilah potret yang aku lihat karena akibat sistem kapitalislah penduduk negeri ini sebagian besar hidup dibawah garis kemiskinan.
Di samping itu aku pun bangga kepada para pedagang yang tetap semangat bekerja untuk mendapatkan uang, untuk kebutuhan biaya-biaya hidupnya. Mereka tidak malu dan gengsi dengan profesi yang sedang ia kerjakannya itu. Mereka tetap hidup dalam serba berkecukupan dengan bekerja dengan apapun yang telah mampu ia kerjakan. itulah salah satu potret sebagian besar penduduk negeri ini.
Tidak lama kemudian kami pun turun di stasiun depok lama untuk menunggu satu lagi teman ku yang bernama Abdul Malik. Kami berdua pun duduk sambil meminum segelas minuman, tidak lama kemudian A malik pun datang dan langsung menghampiri kami berdua, kami bertiga langsung duduk dan sedikit mengobrol sambil menunggu kereta jurusan Jakarta datang.
Kemudian setelah menunggu setengah jam, akhirnya kereta jurusan Jakarta pun datang. kami langsung naik kedalam kereta itu, ternyata banyak juga orang-orang yang akan menaiki kereta tersebut, mereka mulai masuk dengan berdesak-desakan karena takuta ketinggalan atuapun takut ga kebagian tempat duduk dan tempat berdiri. (bersambung)
Posting Komentar