Akhir Sebuah Perjalanan

              Artikel ini merupkan artikel kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Jalan-Jalan yang sudah saya bikin beberapa waktu yang lalu. Isi dari artikel yang saya buat ini adalah mengenai pengalaman saya ketika berjalan-jalan ke Jakarta bersama kedua teman saya yakni A Uci dan A malik. Langsung aja kita menuju TKP nya!!!
               Sekarang saya bertiga berada di dalam kereta jurusan Jakarta yang sebelumnya kita menunggu kereta tersebut beberapa menit berlalu. Keadaan dan suasan di kereta pun tidak jauh dengan kereta yang kita tumpangi sebelumnya, yakni di dalam kereta banyak para penumpang yang bersedek-sedekan karena terlalu penuh. Setelah itu kita bertiga turun di stasiun Juanda-Jakarta disitu kita jalan-jalan sedikit sambil melihat permandangan kota Jakarta yang banyak diisi dan terlihat oleh mata adalah gedung-gedung yang sangat tinggi.
                 Kemudia kita pun kelua dari Stasiun, kita pun menyempatkan diri untuk menghilangkan rasa haus dan cape karena dari tadi kita belum minum air sedikit pun semenjak berada di kereta dengan membeli Es Kelapa yang ada deket stasiun tersebut. Di situ saya hanya meminum segelas Es kelapa sementara kedua teman saya itu meminum dua gelas Es Kelapa, mungkin karena mereka merasa sangat haus dan capek. Setelah kita selesai minum Es Kelapa, kita bertiga pun berjalan lagi meneruskan perjalanan.
                  Hanya beberapa langkah kemudian yang tidak jauh dari tempat kita beli es kelapa tersebut, A Malik menawarka saya dan A Uci untuk membeli rujak dulu. Ya sudah tidak berpikir panjang lagi saya dan A Uci pun langsung mensetujui dan segera memesan satu porsi rujak yang isinya itu buah-buahan, ada mangga, jambu, nanas, belimbing, dll. Setelah kita memakan rujak, kita lansung berankat ke Masjid Istiqlal dulu karena kita belum melaksanakan shalat dzuhur.
                  Kini kina telah sampai di Masjid Istiqlal yang meruakan masjid terbesar di Asia Tenggara yang katanya di bangun oleh Presiden Indonesia pertama yakni Ir. Soekarno. Dan konon katanya masjid ini pernah mendapat teror bom. Kita pun masuk ke dalam masjid dengan membawa sendal untuk dititipkan di tempat yang telah tersedia yang dilayani oleh beberapa orang yang berpenampilan rapi seperti Pilot.
                   Setelah kita mengambil air wudhu, kita langsung saja naik ke lantai atas yang merupakan tempat kita untuk melaksanakan sholat. Suasana di dalam masjid pun terasa tenang dan tentram tidak pula juga kita merasakan kesejukan yang berasal dari AC yang ada di dalam masjid Istiqlal itu. Karpet atau sejadahnya pun terasa empuk seperti kasur buat kita tidur, di arah samping kanan ada orang yang sedang membaca Al-Quran dan buku-buku tentang Islam, di sebelah kiri ada orang yang seding melihat-lihat keindahan mesjig ini sementara di belakang saya melihat orang-orang yang sedang tertidur pulas. Di hadapan saya, saya melihat kaligrafi-kaligrafi besar yang indah yang menempel di tembok mesjid itu.
Disaat saya sedang sholat pun perasaan saya pada saat itu sangat tenang dan damai. Berbeda dengan sholat yang saya lakukan di mesjid-mesjid dan mushola-mushola yang pernah saya tempati untuk mengerjakan sholat.
      Setelah kita mengerjakan shala, kita pun sejenak beristirahat di mesjid tersebut ada yang duduk sambil meliha-lihat bentuk dan ruangan mesjid, ada yang sambil mencoba tiduran sejenak untuk merasakan enaknya karpet atau sajadah yang ada di masjid Istiqlal. Kita pun mengambil foto-foto di dalam masjid tersebut dan inilah hasil fotonya:

         Nah, itulah sedikit foto yang telah saya ambil di Masjid Istiqlal. Setelah kita selesai sholat dan beristirahat, kemudian kita segera bergegas pergi dari mesjid tersebut untuk melanjutkan perjalan ke suatu tempat. Kita pun berjalan-jalan dan akhirnya kita sekarang berada di Monas yang ternyata sangat luas dan besar sementara saya lihat di Tv Monas itu kecil tempatnya tapi saya salah padahal Monas itu mempunyai tempai yang cuku luas yang di dalamnya itu ada lapangan-lapangan untuk bermain futsal dan banyka juga patung-patung serta bunga-bunga yang sangat indah yang konon katanya bunganya itu harganya sbesar satu miiyar rupiah. Pada saat saya sedang berjalan, A uci pun mengambil foto saya yang sedang berada di Monas untuk di upload dan di publish ke dalam Facebook.

                Setelah kita melewati Monas tidak lama lagi tempat yang kita tuju telah dekat dengan mata. Kita pun kembali untuk segera berjalan ke tempat tersebut dengan melewati jalan raya yang banyak mobil, motor dan busway lewat. Dan sekarang kita telah sampai di depan tempat tujuan tersebut yang ternyata tempat yang akan kita tuju dari tadi adalah di Hotel Wisma Antara.
               Kita pun segera masuk kedalam Wisma tersebut dengan menaiki beberapa Lift yang telah tersedia. Sekarang kita telah sampai di ruangan tersebut yang bernama Auditarium Andaya (kalo ga salah). Kita bertiga masuk dengan membawa snak yang telah diberikan oleh panita kepada kita dan ditambah dengan satu buletin dan satu koran. Kita segera duduk dikursi untuk mengikuti dan mendengarkan acara yang akan sebentar lagi dimulai. Dan ternyata tujuan kita ke Jakarta itu untuk mengikuti Halaqah Islam&Peradaban yang di adakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia.
  oooOooo
                                                                     
~Selesai~
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2013. Berita Menarik - All Rights Reserved
Design by Gusti Putu Adnyana Powered by idblogsite.com