Israel merayakan 63 tahun "kemerdekaannya" hari ini. Namun, perayaan yang akan dilakukan oleh negara Zionis-Israel itu, sebuah perayaan yang hanya memperingati sejarah negara yang hitam kelam.

Ketahuilah, peristiwa-peristiwa yang terjadi sejak 63 tahun yang lalu, sampai hari, tanpa ada sedetikpun jeda. Di mana terus-menerus Israel melakukan genosida (pembantaian) terhadap rakyat Palestina. Pembantaian yang dipertontonkan oleh rezim Zionis-Israel itu, terakhir agresi militer terhadap rakyat Palestina di Gaza, bulan Januari 2010, yang menewaskan ribuan penduduk di wilayah itu.

Kelahiran negara laknat Zionis-Israel tahun 1948, sangat tidak diragukan lagi sebagai manifestasi tindakan penuh kekejaman yang brutal dari kelompok Zionis yang berasal dari Eropa Timur. Mereka datang berbondong-bondong ke Palestina, dan menghancurkan setiap aspek kehidupan penduduk di wilayah itu. Mirip dengan apa yang dilakukan Stalin yang memiliki dan mempraktekkan ideologi fasis yang sangat kejam dan biadab.

Mengucapkan kebobrokan dan kriminalitas dari geng teroris Zionis, Presiden Truman berkomentar bahwa "Saya takut sekali bahwa orang-orang Yahudi itu sama seperti gerakan milisi yang haus darah. Ketika mereka sampai di puncak, mereka hanya sebagai kekuatan yang tidak toleran dan kejam. Sebagaimana orang-orang yang simpati kepada mereka, ketika mereka di bawah penindasan Nazi. Saya menyesal melindungi mereka. Situasi ini sangat sering terjadi. Karena simpati saya, kemudian dunia selalu di pihak mereka", ujar Truman.


Misalnya, saat berlangsung perdebatan beberapa tokoh fanatikus Zionis baru-baru ini, tentang fakta bahwa orang-orang Yahudi Latvia (putih) dan Yahudi Ethiopia (hitam) jelas tidak memiliki keturunan yang sama, misalnya Yakub, tokoh Alkitab, juga dikenal sebagai Israel. Tapi Zionis tidak akan puas dengan kebenaran. Mereka berpendapat bahwa alasan Yahudi Latvia dan Rusia, karena begitu banyak perempuan Yahudi diperkosa oleh laki-laki Goyem (kafir) dari negara-negara kawasan Baltik, yang mengakibatkan perempuan ini melahirkan anak putih!!. Inilah yang menjadi cikal-bakal negara Yahudi-Israel sekarang, menurut mereka.

Kaum Yahudi menyadari bahwa merayakan kemerdekaan tanah air yang milik orang lain adalah tidak benar-benar sebuah kemenangan otentik. Juga bukan kemenangan moral. Memang, orang yang tinggal di rumah milik orang lain, yang menikmati kebun, dan kebun anggur milik orang lain. Di mana pemilikinya telah diusir di bawah todongan senjata. Hanya karena mereka kebetulan berada dalam posisi "Tidak ada pilihan". Akibat kondisi yang ada itu, mereka menjadi putus asa. Meskipun, sekarang putus asa itu, berubah menjadi kebangkitan rakyat Palestina yang menuntut hak mereka kembali.

Tetapi, Yahudi Zionis akan selalu kehilangan ketenangan, ketika kita mengingatkan masyarakat dunia, bahwa apa yang dilakukan Zionis-Israel itu sama dengan apa yang dilakukan oleh yang Nazi terhadap rakyat Palestina. Inilah yang membuat mereka selalu takut, paranoid, dan gemetar menghadapi tuduhan atas kejahatan mereka itu.


Lalu, mengapa harus diperingati Israel sebagai sebuah negara merdeka yang mempunyai hak sejarah atas kemerdekaannya?. Mereka merampas, mengusir, membunuh, dan melakukan pembantaian "genoside" terhadap rakyat Palestina yang tidak berdosa, dan kemudian mereka hidup diatas tanah kelahiran mereka.

Tetapi, mereka masih berani bercerita tentang kamp Auswicth, yang sangat mengerikan, dan membuat kesaksian orang-orang yang masih hidup, dan menjadi saksi, serta mereka terus mempublikasikan mereka yang selamat dari kamp Auswich itu.
Waktu itu, 63 tahun lalu, Zionis membongkar 438 desa Palestina, dan meracuni sumur-sumur, dan kemudian sumur-sumur itu dihancurkan untuk memastikan bahwa pemilik hak yang syah rakya Palestina itu, mereka tidak akan kembali. Hari ini, Zionis-Israel tetap berperilaku sama, tidak ada yang berubah. Mereka terus menghancurkan rumah-rumah, masjid, menghancurkan peternakan, dan membunuhi rakyat Palestina, menangkap, menahan, dan menyiksa. Itu sudah menjadi kejadian yang rutin. Tujuan agar rakyat Palestina angkat kaki.
Waktu itu, 63 tahun lalu, Zionis membongkar 438 desa Palestina, dan meracuni sumur-sumur, dan kemudian sumur-sumur itu dihancurkan untuk memastikan bahwa pemilik hak yang syah rakya Palestina itu, mereka tidak akan kembali. Hari ini, Zionis-Israel tetap berperilaku sama, tidak ada yang berubah. Mereka terus menghancurkan rumah-rumah, masjid, menghancurkan peternakan, dan membunuhi rakyat Palestina, menangkap, menahan, dan menyiksa. Itu sudah menjadi kejadian yang rutin. Tujuan agar rakyat Palestina angkat kaki.

Israel merayakan kebebasan, sementara lebih dari sembilan juta warga Palestina diperlakukan seperti budak, atau anak-anak Tuhan yang lebih rendah, beberapa mendekam di kamp-kamp pengungsi. Waktu 63 tahun, dalam kondisi yang mengerikan seperti penahanan massal, kelaparan kolektif, penganiayaan sehari-hari, dengan tidak ada kebebasan. Sangat sedikit harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.

Posting Komentar