"Ada juga yang saling ejek di Facebook, berlanjut perkelahian, lalu tawuran," ujar Lurah Kampung Rawa, Sudarmadi, usai menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di Kelurahan Kampung Rawa, Jl Rawa Selatan II, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2011).
Tidak hanya karena Facebook, anak-anak muda yang awalnya hanya nongkrong juga sering berakhir ribut karena hal sepele. Menurut Sudarmadi, pemuda-pemuda ini, saat sedang duduk santai tiba-tiba saja melemparkan batu pada pengendara motor yang melintas, hingga terjadilah tawuran.
Agar situasi ini tidak terus menjadi hal yang biasa, Sudarmadi mengimbau kepada para orangtua untuk mengawasi kegiatan anak-anak mereka. Dia menyarankan, anak-anak itu tidak dibiarkan nongkrong tanpa tujuan yang jelas.
"Kami menghimbau warga, para orangtua untuk mengawasi anak-anak mereka. Kami minta agar anak-anak muda tidak keliaran di malam hari, nongkrong-nongkrong," terangnya.
"Kegiatan malam hari akan kami coba kurangi," tambah Sudarmadi.
Sudarmadi menjelaskan, tempat-tempat yang dijadikan tempat nonkrong anak muda adalah warung-warung internet. Kepada para pemilik warnet, dia juga minta waktu operasionalnya dibatasi hingga jam tertentu.
"Warnet yang menjadi tempat berkumpul anak-anak ini, juga diharapkan mengurangi jam buka malam hari," pesannya.
Sejauh ini, lanjut Sudarmadi, ia belum melihat adanya keterlibatan pihak luar dalam aksi tawuran yang terjadi di kawasan Johar Baru dan sekitarnya. Walaupun begitu, ia minta aparat penegak hukum tetap waspada agar rasa keamanan warga tidak terusik.
"Kami akan lebih waspada dan juga minta bantuan warga bila ada orang tidak dikenal melakukan tindakan mencurigakan agar dilaporkan ke petugas," pesan Sudarmadi.
Seringnya tawuran terjadi di kawasan Johar Baru, membuat Pemprov DKI berencana akan memasang CCTV di beberapa titik untuk memantau situasi di lapangan. Paling tidak, dengan adanya CCTV ini, Pemprov bisa lebih mudah mengetahui penyebab tawuran.
"Saya setuju itu dipasang untuk dimungkinkan kita memonitor," ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, saat mengunjungi Kelurahan Kampung Rawa, Jl Rawa Selatan II, Johar Baru, Jakarta Pusat.
"Jadi kita memang gunakan itu untuk memonitor kegiatan yang terjadi diseluruh pelosok Ibukota Jakarta ini. Dengan maksud dan tujuan jelas, supaya kalau ada hal-hal yang perlu perhatian dan tindakan dari pemerintah dan kita akan bisa mengejar faktor penyebabnya itu," jelas pria yang akrab disapa Foke ini.
Tidak hanya karena Facebook, anak-anak muda yang awalnya hanya nongkrong juga sering berakhir ribut karena hal sepele. Menurut Sudarmadi, pemuda-pemuda ini, saat sedang duduk santai tiba-tiba saja melemparkan batu pada pengendara motor yang melintas, hingga terjadilah tawuran.
Agar situasi ini tidak terus menjadi hal yang biasa, Sudarmadi mengimbau kepada para orangtua untuk mengawasi kegiatan anak-anak mereka. Dia menyarankan, anak-anak itu tidak dibiarkan nongkrong tanpa tujuan yang jelas.
"Kami menghimbau warga, para orangtua untuk mengawasi anak-anak mereka. Kami minta agar anak-anak muda tidak keliaran di malam hari, nongkrong-nongkrong," terangnya.
"Kegiatan malam hari akan kami coba kurangi," tambah Sudarmadi.
Sudarmadi menjelaskan, tempat-tempat yang dijadikan tempat nonkrong anak muda adalah warung-warung internet. Kepada para pemilik warnet, dia juga minta waktu operasionalnya dibatasi hingga jam tertentu.
"Warnet yang menjadi tempat berkumpul anak-anak ini, juga diharapkan mengurangi jam buka malam hari," pesannya.
Sejauh ini, lanjut Sudarmadi, ia belum melihat adanya keterlibatan pihak luar dalam aksi tawuran yang terjadi di kawasan Johar Baru dan sekitarnya. Walaupun begitu, ia minta aparat penegak hukum tetap waspada agar rasa keamanan warga tidak terusik.
"Kami akan lebih waspada dan juga minta bantuan warga bila ada orang tidak dikenal melakukan tindakan mencurigakan agar dilaporkan ke petugas," pesan Sudarmadi.
Seringnya tawuran terjadi di kawasan Johar Baru, membuat Pemprov DKI berencana akan memasang CCTV di beberapa titik untuk memantau situasi di lapangan. Paling tidak, dengan adanya CCTV ini, Pemprov bisa lebih mudah mengetahui penyebab tawuran.
"Saya setuju itu dipasang untuk dimungkinkan kita memonitor," ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, saat mengunjungi Kelurahan Kampung Rawa, Jl Rawa Selatan II, Johar Baru, Jakarta Pusat.
"Jadi kita memang gunakan itu untuk memonitor kegiatan yang terjadi diseluruh pelosok Ibukota Jakarta ini. Dengan maksud dan tujuan jelas, supaya kalau ada hal-hal yang perlu perhatian dan tindakan dari pemerintah dan kita akan bisa mengejar faktor penyebabnya itu," jelas pria yang akrab disapa Foke ini.
Jakarta detiknews.com
Posting Komentar