Islam Meningkat, Politisi di Barat Ketar-ketir: Larang Muslim Jangan Datang ke Australia Jika Tidak Dukung Demokrasi

Para politisi Barat kembali memperlihatkan sikap hipokrit mereka terhadap kaum Muslim. Di satu sisi mengklaim kebebasan berpendapat dan berpikir sebagai pilar demokrasi, tapi di sisi lain tidak menerima pandangan yang menolak demokrasi. Ini sangat tampak seperti di Australia seiring meningkatnya pengaruh Islam di negeri tersebut, para politisi pembenci Islam mulai ketar-ketir.
"Jika umat Islam tidak bersedia untuk berasimilasi ke dalam masyarakat Australia yang demokratis, sama sekali jangan datang ke sini!”, kata mantan politisi One Nation Pauline Hanson.

Hanson mengatakan kepada Fairfax Radio Network ia sangat kesal ketika dia mendengar umat Islam mengatakan mereka tidak mendukung demokrasi.

“Saya kesal ketika saya mendengar sebuah wawancara dengan seorang Muslim yang mengatakan, ‘Kami tidak percaya pada demokrasi’” katanya pada hari Rabu ini (9/3).

“Kami adalah negara demokratis dan keprihatinan saya adalah jika itu merupakan keyakinan Anda (menolak demokrasi) kenapa anda datang ke sini ke Australia?”

“Orang-orang ini harus tinggal di negara di mana mereka memiliki kepercayaan dan budaya mereka sendiri,” kata Hanson menambahkan. “Datang ke sini berarti untuk berasimilasi, untuk berintegrasi,” katanya. “Jika Anda tidak siap untuk datang ke suatu masyarakat yang demokratis, maka jangan datang ke sini sama sekali.”

Cara beberapa orang muslim memandang perempuan juga merupakan masalah, katanya. “Saya punya email dari para gadis yang mengirim ke saya dan berkata kepada saya, Kami merasa terancam, kami tidak suka cara mereka memperlakukan kami.”

Hanson mengatakan dia juga bersikukuh dengan pernyataan yang dia dibuat pada tahun 2010 bahwa dia tidak akan menjual rumahnya untuk seorang Muslim. “Saya tidak akan mundur dari itu sama sekali,” katanya.

“Itu pendapat saya dan pada kenyataannya banyak orang lain mengatakan hal itu juga.”

Dia membantah pendapatnya itu merupakan pernyataan yang rasis. “Saya tidak pernah membuat satu komentar rasis dalam hidup saya,” katanya. “Kritik bukanlah rasisme.”

“Kami memiliki hak untuk menanyakan berbagai hal.”

Memang, di Australia, perkembangan dakwah Islam sangat meningkat. Salah satu kelompok yang aktif menyebarkan Islam dan mengungkap kebobrokan demokrasi adalah Hizbut Tahrir Australia.
Melalui berbagai kegiatan dakwah mereka, serta pandangan cerdasnya tentang berbagai persoalan kekinian di dunia, para pemuda penyeru Khilafah di Australia ini menyampaikan cahaya Islam dan membeberkan kebusukan demokrasi.

Demikianlah, jika di Barat kaum Muslim berusaha berdiri untuk mempertahankan Islam dan mengungkap kebenaran, sungguh sangat memalukan bila kaum Muslim di negeri ini malah masih juga berharap kepada ide demokrasi yang telah usang tersebut. [m/em/syabab.com]

Syabab.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2013. Berita Menarik - All Rights Reserved
Design by Gusti Putu Adnyana Powered by idblogsite.com