Foto: Reuters/Kyodo
Seperti dikutip detikcom dari AFP, Minggu (13/3/2011), mantan Kepala Komisi Regulator Nuklir AS, Peter Bradford, mengatakan bahwa jika upaya pendinginan reaktor gagal, maka situasi di Fukushima menjadi mirip seperti di Chernobyl, Ukraina.
Dia menjelaskan dua kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah terjadi pada bencana Chernobyl pada tahun 1986 dan ledakan reaktor Three Mile Island di AS pada tahun 1979.
Ahli lain mengatakan bahwa kecelakaan nuklir di Jepang akan menjadi satu dari tiga bencana terburuk dalam sejarah. "Jika terus berlanjut, jika mereka tidak berhasil mengatasi masalah ini, kita baru saja meninggalkan krisis sebagian dan menuju krisis penuh. Ini menjadi bencana yang sempurna," ujar seorang ahli nuklir, Yusuf Cirincione, dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Ia menuturkan, lepasnya cesium radioaktif di atmosfer mengindikasikan bahwa krisis parsial yang serius sedang berlangsung. "Operator tahu bahwa batang bahan bakar telah terpapar, bahwa tingkat air telah turun di bawah batang bahan bakar dan batang bahan bakar mulai terbakar, melepaskan cesium," keluhnya.
Badan keselamatan nuklir Jepang juga meletakkan kecelakaan nuklir di Fukushima pada tingkat empat pada skala internasional 0-7. Mereka meyakini imbas dari ledakan di Fukushima hanya menimbulkan pengaruh lokal dan tidak meluas.
Pemerintah Jepang telah mengumumkan melebarnya daerah radiasi dari 10 km menjadi 20 km. 4 Karyawan PLTN Fukushima diketahui terluka akibat ledakan di reaktor nomor 1, kemarin.
140 ribu warga Fukushima, Jepang, dievakuasi seiring dengan ledakan dari reaktor nuklir Fukushima yang mengalami kebocoran kecil akibat gempa dan tsunami di negara itu. Radius daerah yang terkena radiasi juga melebar hingga 20 km.
[Sumber]
Posting Komentar