REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Tabrakan KA di Stasiun Langen Kabupaten Banjar, Jumat (28/1) dinihari, menyebabkan tiga korban meninggal dunia, 22 luka berat dan 15 luka ringan. Kepala Humas PT KA Daop V Purwokerto, Surono, yang saat dikonfirmasi sedang berada di lokasi kejadian, menyebutkan seluruh korban meninggal dan luka berat merupakan penumpang KA Ekonomi Kutajaya.
Surono membeberkan, berdasarkan kronologi yang dibuat petugas stasiun KA Langen, KA Kutojaya jurusan Kiara Condong-Kutoarjo, tiba di Stasiun Langen dari arah Bandung pada pukul 02.20. KA tersebut, kemudian berhenti di jalur tiga menunggu persilangan dengan KA Mutiara yang datang dari arah berlawanan.
Namun pada pukul 02.24, KA Mutiara masuk ke stasiun Langen tanpa menunggu sinyai lampu hijau yang ada di jalur KA menjelang masuk Stasisun Langen.
Karena KA Mutiara menerobos masuk, rangkaian KA tersebut akhirnya juga masuk ke jalur 3 sehingga terjadi tabrakan dengan KA Kutojaya yang berhenti di jalur itu. ''Seharusnya KA Mutiara tersebut berhenti dulu, menunggu lampu hijau menyala yang menandakan wesel sudah dipindah ke jalur dua yang memang aman,'' jelasnya.
Meski demikian Surono menyebutkan, lokomotif KA Mutiara yang diawaki Sugeng K sebagai masinis, Arianto sebagai asisten masinis, kemungkinan sempat sadar bahwa dia melanggar sinyal kemudian mengerem laju kecepatan KA-nya.
Surono membeberkan, berdasarkan kronologi yang dibuat petugas stasiun KA Langen, KA Kutojaya jurusan Kiara Condong-Kutoarjo, tiba di Stasiun Langen dari arah Bandung pada pukul 02.20. KA tersebut, kemudian berhenti di jalur tiga menunggu persilangan dengan KA Mutiara yang datang dari arah berlawanan.
Namun pada pukul 02.24, KA Mutiara masuk ke stasiun Langen tanpa menunggu sinyai lampu hijau yang ada di jalur KA menjelang masuk Stasisun Langen.
Karena KA Mutiara menerobos masuk, rangkaian KA tersebut akhirnya juga masuk ke jalur 3 sehingga terjadi tabrakan dengan KA Kutojaya yang berhenti di jalur itu. ''Seharusnya KA Mutiara tersebut berhenti dulu, menunggu lampu hijau menyala yang menandakan wesel sudah dipindah ke jalur dua yang memang aman,'' jelasnya.
Meski demikian Surono menyebutkan, lokomotif KA Mutiara yang diawaki Sugeng K sebagai masinis, Arianto sebagai asisten masinis, kemungkinan sempat sadar bahwa dia melanggar sinyal kemudian mengerem laju kecepatan KA-nya.
Posting Komentar