Perlakuan tidak menyenangkan itu terjadi saat para pengunjuk rasa yang ditangkap oleh militer, dimasukkan ke sebuah ruang tahanan. Kemudian, mereka dipaksa untuk melakukan "tes keperawanan" pada 9 Maret silam. Alih-alih dites, mereka justru diperkosa oleh beberapa tentara yang menyebut tes keperawanan memang dilakukan dengan cara seperti itu.
Salah seorang tentara berpangkat jenderal yang tidak ingin disebutkan namanya kepada CNN, membenarkan adanya tindakan tidak terpuji oleh sejumlah serdadu. "Para mahasiswi yang ditangkap itu memang bukan wanita baik-baik. Saat kerusuhan terjadi, kami menangkap mereka di sebuah tenda penuh dengan obat-obatan terlarang. Dengan alasan itulah, kami memberikan `tes keperawanan` kepada mereka."
Ia menambahkan, "Kami tidak ingin mereka bilang kepada media jika mereka kami perkosa. Jadi, kami membuat seolah-olah mereka memang sudah tidak perawan sejak awal."
Kini, Mesir memang diperintah oleh militer. Beberapa orang mengkhawatirkan jika kediktatoran Mubarak akan kembali melalui tangan miiter.
Posting Komentar