KOMPAS.com - Tak lama lagi, kita bisa berkeliling dunia dengan tenang dan mudah berkomunikasi dengan siapa saja tanpa terhambat masalah perbedaan bahasa. Berharaplah kepada Google yang sedang mengembangkan aplikasi pada ponsel Android sehingga bisa menerjemahkan ucapan orang ke bahasa lain secara otomatis.
Google membuat prototipe software penerjemah bernama "Conversation Mode" untuk ponsel Android. Cara kerja sistemnya adalah merekam kata-kata yang diucapkan dan mengucapkannya lagi dalam bahasa yang berbeda.
Conversation Mode sebetulnya adalah kombinasi antara Google Voice dan Google Translate. Layanan yang terakhir disebut merupakan layanan penerjemah teks. Conversation Mode bisa menerjemahkan lebih dari 50 bahasa dengan ponsel pintar, selama baterai masih ada dan ada sinyal layanan seluler.
Program ini didesain untuk belajar terus menerus sehingga mampu bekerja lebih baik. Program dapat terus diisi dengan terjemahan baru dan dengan bantuan komputasi cloud, sistem kompter yang menyimpan data di internet, pembaruan dapat langsung dinikmati bersama-sama.
Seperti didemonstrasikan pada saat pameran alat elektronik Internationalen Funkausstellung Berlin September 2010 lalu, Conversation Mode bisa menerjemahkan percakapan yang cukup rumit. Turis bisa bercakap-cakap lebih kompleks dengan orang lokal, tak sekadar menanyakan letak toilet.
Misalnya simulasi percakapan yang biasa terjadi di toko. Ada pertanyaan seputar warna barang dan potongan harga. Meskipun ada beberapa kali kesalahan, percakapan akhirnya berlangsung lancar.(National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
Google membuat prototipe software penerjemah bernama "Conversation Mode" untuk ponsel Android. Cara kerja sistemnya adalah merekam kata-kata yang diucapkan dan mengucapkannya lagi dalam bahasa yang berbeda.
Conversation Mode sebetulnya adalah kombinasi antara Google Voice dan Google Translate. Layanan yang terakhir disebut merupakan layanan penerjemah teks. Conversation Mode bisa menerjemahkan lebih dari 50 bahasa dengan ponsel pintar, selama baterai masih ada dan ada sinyal layanan seluler.
Program ini didesain untuk belajar terus menerus sehingga mampu bekerja lebih baik. Program dapat terus diisi dengan terjemahan baru dan dengan bantuan komputasi cloud, sistem kompter yang menyimpan data di internet, pembaruan dapat langsung dinikmati bersama-sama.
Seperti didemonstrasikan pada saat pameran alat elektronik Internationalen Funkausstellung Berlin September 2010 lalu, Conversation Mode bisa menerjemahkan percakapan yang cukup rumit. Turis bisa bercakap-cakap lebih kompleks dengan orang lokal, tak sekadar menanyakan letak toilet.
Misalnya simulasi percakapan yang biasa terjadi di toko. Ada pertanyaan seputar warna barang dan potongan harga. Meskipun ada beberapa kali kesalahan, percakapan akhirnya berlangsung lancar.(National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
Posting Komentar