Assalamu'alaikum wr wb..
Agan2 semua maaf kalo banyak yang repost dari thread2 lain.. saya capek liat orang2 yang menjelekkan agama orang lain... apa lagi tentang kesalah pahaman orang2 tentang FPI... saya bukan anggota FPI atau aktivis muslim/ormas... tp saya adalah seorang muslim... tapi di beberapa thread yang banyak saya baca dan menjadi trend malam ini, para kaskuser banyak yang salah paham tentang siapa orang yang melakukan penyerangan? tapi menurut Polda banten itu bukan merupakan suatu penyerangan tapi pengusiran yang awal'y warga cikeusik(Bukan FPI) datang dengan biasa saja melakukan pengusiran , namun kelompok ahmadiyah malah melakukan penyerangan terlebih dahulu sampai salah satu warga cikeusik hampir putus tangan'y dan mereka menantang warga..
berikut berita lebih jelas'y
Quote:
Bentrokan Cikeusik Terjadi Karena Jemaat Ahmadiyah Menantang dan Bacok Warga PANDEGLANG (voa-islam.com) – Jemaat Ahmadiyah kembali berulah memancing kerusuhan. Setelah menyebarkan ajaran yang meresahkan, mereka menantang perang dan membacok tangan warga hingga nyaris putus. Bentrokan fisik pun tak terhindarkan yang mengakibatkan enam orang Jemaat Ahmadiyah tewas. Warga Desa Umbulan di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten mengaku resah karena Jemaat Ahmadiyah pimpinan Parman terus menyebarkan ajaran Ahmadiyah. “Kami warga Cikeusik sangat resah dengan aktivitas yang dilakukan Jemaat Ahmadiyah itu, apalagi cukup banyak warga yang akhirnya ikut menjadi anggota Jemaat itu,” kata Asep Setiadi, warga Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik, Ahad (6/2/2011). Sabtu malam, puluhan anggota Jemaat Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat dan menginap di rumah Parman. Warga, kata Asep, sebenarnya sudah meminta Parman baik-baik untuk membubarkan Jemaat Ahmadiyah dan menghentikan kegiatannya itu. “Tapi tidak ditanggapinya,” katanya. Parman malah mengeluarkan pernyataan provokatif, “Lebih baik mati dari pada membubarkan diri,” dan terus menyebarkan ajaran Mirza Ghulam Ahmad tersebut. ....Parman, pimpinan Ahmadiyah malah mengeluarkan pernyataan provokatif, “Lebih baik mati dari pada membubarkan diri,” dan terus menyebarkan ajaran sesat Mirza Ghulam Ahmad .... Karena Parman dan pengikutnya enggan menuruti warga, beberapa tokoh masyarakat dan agama sepakat mendatangi kediaman Parman guna kembali mendesak membubarkan diri. Ahad pagi (6/2/2011), sekitar seribuan warga berbagai daerah dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik Kabupaten Pandeglang dan Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mendatangi rumah Parman. Menurut Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik, sebenarnya warga tak bermaksud melakukan kekerasan dan hanya ingin agar Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri. “Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia, tapi permintaan itu diabaikan oleh mereka,” katanya. Saat massa tiba, puluhan Jemaat Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudah siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam seperti samurai, parang dan tombak. Sesaat kemudian, kata Lukman, seorang anggota Jemaat Ahmadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus. “Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus,” kata Lukman. ....Seorang anggota Jemaat Ahmadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus. Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus... Buntut bentrokan berdarah ini, enam orang anggota Jemaat Ahmadiyah tewas. Seluruh korban meninggal itu berasal dari luar daerah “Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jemaat Ahmadiyah,” kata Lukman. Sementara seorang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka parah di lengan kanannya oleh senjata tajam. “Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh anggota Jemaat Ahmadiyah,” kata Lukman. Jemaat Ahmadiyah selalu bandel Pernyataan serupa disampaikan Kapolres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad. Menurutnya, serangan warga Cikeusik terhadap Jemaat Ahmadiyah dipicu oleh sikap para anggota jemaah Ahmadiyah yang mengeluarkan pernyataan provokatif bernada menantang kepada warga setempat. “Sebenarnya situasinya sudah kondusif dan masyarakat juga tenang-tenang saja, tapi karena ada pernyataan bernada menantang dari Jemaat Ahmadiyah, akhirnya warga terpancing,” kata Fauzy, Ahad (6/2/2011). Fauzy yang sedang berada di lokasi untuk meredakan ketegangan sosial itu menjelaskan, awalnya warga setempat ingin mengusir Jemaat Ahmadiyah di bawah kepemimpinan Parman. Sebelumnya, warga telah meminta Parman membubarkan jemaah dan tidak menyebarkan ajaran Mirza Ghulam Ahmad tersebut. “Ketika diminta membubarkan Ahmadiyah, Parman malah mengatakan, ‘lebih baik mati daripada membubarkan diri‘,” kata Alex Fauzy. Beberapa hari lalu, ketika suasana memanas, Parman dan istrinya yang warga Negara Filipina serta Atep yang menjadi Sekretaris Jemaat Ahmadiyah Cikeusik meminta perlindungan kepada polisi. Alex mengaku, polisi telah menasehati Parman agar tidak meneruskan kegiatannya karena khawatir memicu situasi tidak kondusif. “Setelah Parman diamankan situasi kembali tenang, tapi tadi pagi datang Jemaat Ahmadiyah dari Jakarta sekitar 20 orang, dan mengeluarkan pernyataan siap mempertahankan Ahmadiyah sampai titik darah penghabisan,” katanya. Mendengar pernyataan itu, masyarakat yang sudah tenang kembali terbakar emosinya dan akhirnya mengusir paksa Jemaat Ahmadiyah itu sehingga terjadi insiden berdarah itu. Kapolres menjelaskan, akibat insiden tersebut satu unit kendaraan roda empat dibakar massa, satu unit mobil APV dimasukan ke jurang dan satu unit rumah dirusak. ....Menurut Kapolres Pandeglang, serangan ini dipicu oleh sikap para anggota jemaah Ahmadiyah yang mengeluarkan pernyataan provokatif bernada menantang kepada warga setempat.... Karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka Polres Pandeglang mengamankan pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Parman dan keluarganya. “Ketua Ahmadiyah bernama Parman beserta istrinya dan Atep, seorang pengurus Ahmadiyah, saat ini sudah kita amankan,” kata Fauzy. Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik Kabupaten Pandeglang, Futoni Sy, menjelaskan, jumlah pengikut Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik hanya sekitar 25 orang. “Jumlahnya tidak banyak sekitar 25 orang, dan mereka sudah lama diimbau agar membubarkan diri,” katanya. [taz/inl] sumber : http://www.voa-islam.com/news/indone...n-bacok-warga/ |
dan satu lagi kalau menurut anda ini penyerbuan anda salah ini bukan penyerbuan tapi pengusiran untuk mempertahankan kesucian islam didaerah tersebut... kalo masih kurang percaya liat video ini dan dengarkan keterangan kapolres pandeglang sampai selesai. kalo mo denger singkat ... langsung aja kemenit 1:35 berikut video'y
jadi maaf kalo ada yang tidak berkenan saya hanya ingin membuka alasan mereka melakukan itu kalo tidak ada sebab'y.. sekali lagi saya jelaskan kalo itu WARGA CIKEUSIK
semoga tidak ada yang salah paham lagi
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6958965
Posting Komentar