Menurut laporan Al-Jazeera Arabic yang memutar ulang rekaman amatir tersebut menyebutkan sekitar 14 orang yang sedang berkumpul ditabrak. Kejadian tersebut terjadi pada malam hari di tengah-tengah meningkatnya gelombang aksi pergantian rezim.
Sebelumnya, aksi tabrak lari juga dilakukan oleh mobil milik kepolisian pemerintah Mubarak di siang hari.
Presiden Mesir Hosni Mubarak termasuk penguasa yang dekat dengan Amerika dan berteman baik dengan penjajah Israel.
Semasa kepemimpinannya, ia gemar menciduk dan memenjarakan lawan politiknya termasuk para aktivis Islam seperti Ikhwanul Muslim dan para pemuda Hizbut Tahrir.
Namun, karena kuatnya dukungan dari AS dan negara penjajah lainnya, Mubarak masih bertahan. Hari ini, jutaan warga mulai menyadari dan menampakkan keberanian mereka untuk menumbangkan rezim diktator.
Jutaan para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel turun Mubarak di berbagai kota di Mesir. Aksi besar berlangsung di Tahrir Square. Diantara mereka juga mengangka beberapa poster, termasuk menolak campur tangan Amerika setelah hari tersebut.
Dukungan terhadap kaum Muslim Mesir untuk menumbangkan penguasa dzalim tersebut juga mengalir di berbagai negeri, termasuk di Barat. Kaum Muslim di Australia dan Inggris, mendukung warga Mesir untuk melakukan revolusi menuju Sistem Khilafah, sebuah sistem pemerintahan yang menyatukan kaum Muslim sedunia, tidak hanya pergantian Mubarak.
Aksi yang berawal dari revolusi Tunisia ini terus menular ke negeri-negeri Arab lainnya, yang kebanyakan penguasa mereka berdekatan dengan AS dan Israel telah memberikan energi baru bagi kaum Muslim untuk berani mengadapi kediktatoran penguasa tersebut. Umat kini mulai menyadari para penguasa mereka tidak lebih para kriminal dunia dan budak Amerika. [m/f/prstv/syabab.com]
[Video Klik Disini]
Posting Komentar