Dokter: Ada 3 Kemungkinan Faktor Dora Berkeringat Darah

Jakarta - Tim dokter yang menangani gadis berkeringat darah asal Padang, Dora Indrayanti Trimurni (25) terdiri dari tiga orang. Menurut tim dokter, ada 3 kemungkinan faktor penyebab Dora mengalami penyakit langka ini.

"Ada 3 kemungkinan di sini. Kemungkinan pertama sewaktu ibu Dora mengandung dia mengkonsumsi suplemen yang mengganggu fungsi trombosit. Kemungkinan kedua, bisa saja ada benturan atau trauma di kepala yang pernah dialami oleh Dora sehingga membuat kepalanya mengeluarkan darah akibat trauma tersebut," ujar salah satu dokter yang menangani Dora, dokter spesialis bedah onkologi dr Andhika Rahman ketika dihubungi wartawan, Rabu (8/6/2011).

Ketiga, imbuh Andhika, penyakit yang dialami Dora ini bisa terjadi jika yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit lupus.

"Ini juga bisa jadi faktor pemicu terjadinya trombopati atau kelainan fungsi trombosit darah tersebut. Jadi, kita harus melakukan pemeriksaan yang lebih jauh untuk mengetahui sebab pastinya," papar dia.

Di Indonesia, angka kejadian penyakit ini termasuk langka. Berbeda dengan di Eropa, yang angka kejadiannya lebih tinggi.

"Di Eropa kasus ini cukup sering, terutama di musim semi. Karena cuaca di musim semi yang terkadang tidak menentu antara panas atau dingin. Jadi salah satu faktornya kalau di Eropa itu cuaca," jelas Andhika.

Penyakit yang dialami Dora, darahnya mengucur dari pori-pori kepala, bercampur keringat. Keluarnya juga hanya sedikit-sedikit, terutama saat kondisi stres atau capek. Darah yang mengucur deras ini bisa berhenti, dan keluar kembali jika stres melanda.

Kondisi Dora saat ini, menurut Andhika dalam kondisi baik. "Saat ini masih dalam kondisi baik, kemudian kami mendiagnosis dia mengalami gangguan fungsi trombosit. Hasil pemeriksaan awal, jumlah trombositnya sebenarnya cukup. Tapi kemungkinan fungsinya ada yang terganggu," jelas Andhika.

Selain Andhika, ada dokter spesialis hematologi dr Supri Efendi yang menangani Dora, diawasi oleh Guru Besar Hematologi dan Onkologi Medik FKUI/RSCM Prof Dr Karmel Tambunan.

Kisah Dora melahirkan simpati banyak kalangan. Sebab, sakitnya diduga dipicu karena Dora menanggung beban hidup yang berat. Perempuan muda ini menanggung sendiri hidupnya dan 2 adiknya tanpa bantuan orangtua. Berkuliah sambil menjadi tukang ojek pun dilakoni Dora.

Sosok dan gaya hidup Dora sangat jauh dari teman sebayanya.aTidak ada hura-hura atau nongkrong di mal dan belanja, Dora lebih memilih menjadi tukang ojek di simpang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk membiayai hidup dan pendidikannya. Tak hanya itu, sejak enam tahun terakhir berbagai pekerjaan pernah dilakoninya.

Dia pernah menjadi kenek angkutan kota, kuli bangunan, satpam dan petugas cleaning service di PLTG Pauh Padang. Semua pekerjaan itu dilakoninya sambil terus menjalani pendidikan hingga menjadi mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Bung Hatta Padang. Untuk mendapatkan pekerjaan berat itu, dia harus rela menggunduli kepalanya untuk menyamar sebagai lelaki sehingga mudah mendapat pekerjaan. Beratnya hidup Dora membuat dia hanya bisa tidur 2 jam sehari.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2013. Berita Menarik - All Rights Reserved
Design by Gusti Putu Adnyana Powered by idblogsite.com