Tina Talisa: Katanya Darah Aku Halal untuk Dibunuh

Banyak pengalaman yang tak bisa dilupakan Tina Talisa selama 7 tahun berkarier sebagai jurnalis televisi. Salah satunya, presenter Apa Kabar Indonesia malam di TV One itu mengaku pernah diteror lewat akun jejaring sosialnya yang menghalalkan darahnya, alias ia pantas dibunuh.

"Iya waktu itu aku pernah dapat pesan di Twitter, yang bilang katanya darah aku halal untuk dibunuh," ujarnya ketika berbincang dengan Detikhot di Velpa Restaurant, Gandaria City, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Tak hanya di twitter, Tina pun pernah pula diancam lewat pesan singkat di ponselnya. Bahkan seorang pria dengan senjata tajam pernah mencarinya ke kantor tempatnya bekerja. Ia pun sempat merasa ngeri dengan berbagai kejadian itu.



Hingga kini, Tina tak tahu apa motif para peneror itu. Namun ia mengaku tak gentar, dan mundur dari pekerjaan yang membesarkan namanya itu. Sejak awal Tina memang paham akan profesinya sebagai presenter berita yang kerap mengupas isu-isu ‘panas’ dan sensitif di Tanah Air.aApalagi, ia memang dikenal berani dan kritis saat bertanya pada narasumbernya.

"Itu udah risiko pekerjaan aku sih ya. Down sih, enggak tapi nggak nyaman, pasti iya. Pastinya pengalaman itu semua bikin aku makin mawas diri," ungkapnya dengan ekspresi wajah serius.

Namun tak hanya kisah buruk, berbagai pengalaman seperti meliput di daerah bencana dan konflik, pernah dilakoni Tina. Kepiawaiannya melobi narasumber pun telah membawanya berhasil mewawancarai politikus dan pejabat pemerintahan dalam dan luar negeri.

 "Aku wartawan pertama yang berhasil mewawancarai Pak Boediono pas baru terpilih jadi Wakil Presiden Republik Indonesia waktu itu, luar biasa capeknya ngejar-ngejar dari pagi sampai malam," kisahnya bangga.

Tina mengaku sangat mencintai dunia jurnalistik dan komunikasi. Kecintaannya itu pun dibuktikan dengan mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasinya menjadi presenter pada 33 siaran langsung selama 41 jam non stop pada 23-24 Februari 2011 lalu.


Bagi Tina, menjadi wartawan itu seru dan menyenangkan karena menawarkan dua hal, yakni kekayaan pengetahuan dan pergaulan.

"Sahabatku di Trans TV bilang, jadi wartawan seru ya, hari ini bisa ketemu pejabat, besok ketemu penjahat. Nah aku suka nambahin, hari ini ketemu pejabat, besok ketemu penjahat, lusanya bisa ketemu pejabat yang penjahat," kelakarnya.

Masih banyak cerita lain yang tak sempat dibagi Tina lewat obrolan yang terbatas waktunya. Tapi, ia telah menuliskan semua pengalamannya sebagai jurnalis televisi, dan berharap bisa diterbitkan dalam waktu dekat.

"Kalau nggak ada halangan, tahun ini aku usahain selesai. Soalnya aku lagi disibukin menyelesaikan tesis S2 komunikasi aku di Unpad," jelasnya.








Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2013. Berita Menarik - All Rights Reserved
Design by Gusti Putu Adnyana Powered by idblogsite.com