HTI Press. Mafia hukum yang merajalela, ringannya vonis terhadap Gayus, liberalisasi migas, banyaknya TKI yang disiksa dan dibunuh di luar negeri, serta berbagai kasus lainnya dinilai HTI sebagai bukti kegagalan negara dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang fundamental.
Menyikapi hal tersebut, HTI DIY menyelenggarakan aksi bertema “Negara Gagal, Selamatkan dengan Khilafah” pada Jumat, 21 Januari 2011. Massa peserta aksi yang berjumlah sekitar 400 orang berkumpul di halaman gedung DPRD I DIY sejak pukul 13.00 dan dilanjutkan dengan long march menuju kawasan Titik Nol Kilometer, depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Massa HTI berjalan dengan tertib tanpa mengganggu pengguna jalan. Sambil berjalan massa HTI meneriakan yel-yel dan bertakbir. Dalam orasinya, HTI menyerukan untuk menolak liberalisasi migas, penyelamatan aset-aset negara, serta menyerukan untuk mengganti sistem demokrasi dengan sistem khilafah.
Di akhir acara, dibacakan Press Release HTI tentang Keprihatinan terhadap Kondisi Negara yang dibacakan oleh Ustadz Nurwidianto, Ketua Lajnah Faaliyah HTI DIY yang pada aksi ini bertindak sebagai humas. Aksi yang mendapatkan liputan luas berbagai media lokal dan nasional ini sedikit terhambat dengan adanya hujan deras yang mengguyur kota Yogyakarta sehingga acara dipercepat. Walau demikian, peserta aksi tetap terlihat bersemangat. [] Kantor Humas HTI DIY
Posting Komentar