Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah bisa menjadi salah satu alasan di balik berkembangnya penyakit hati berlemak non-alkohol (non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD).
Selama ini sebagian besar penyakit pada hati diebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan. Tapi untuk kasus NAFLD terjadi akibat adanya akumulasi dari trigliserida di dalam sel hati, seperti dikutip dari Medindia, Kamis (11/8/2011).
Partisipan yang terlibat dalam studi ini memiliki enzim hati yang normal, tidak mengonsumsi alkohol yang berlebihan, memiliki hasil tes hepatitis B dan C yang negatif, tidak memiliki penyakit hati kronis seperti sirosis, hasil USG dengan keberadaan dan derajat penyakit hati berlemak.
Tim peneliti menemukan pasien dengan NAFLD memiliki kadar vitamin D yang rendah yaitu sekitar 25 (OH) dan diperkirakan termasuk ke dalam kategori defisiensi. Semakin rendah kadar vitamin D yang dimiliki maka risiko penyakit hati berlemaknya semakin tinggi.
Vitamin D biasanya memainkan peran dalam metabolisme asam lemak bebas. Dengan begitu, para peneliti menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah, maka asam lemak bebas yang mengalir di dalam darah akan semakin besar.
Kondisi ini bisa menyebabkan penumpukan di dalam hati sehingga memicu terjadinya non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Hal inilah yang membuat orang dengan kadar vitamin D rendah lebih rentan mengalami gangguan hati.
detikhealth.com
Posting Komentar