Ramadan kali ini menjadi Ramadan yang penuh tantangan bagi masyarakat Muslim di Swedia. Karena pada bulan Agustus ini, Swedia sedang musim panas sehingga waktu berpuasa menjadi lebih panjang.
Panjangnya waktu siang--dan ini artinya bertambah panjangnya waktu berpuasa--menjadi problema yang biasa dialami Muslim Swedia dan negara-negara Eropa pada umumnya, dan sempat menjadi bahan diskusi para cendikiawan Muslim di seluruh Eropa.
Di Umeå, sebelah utara Swedia misalnya, waktu matahari sudah terbit pada pukul 03.47 dinihari dan baru terbenam pada pukul 09.41 malam. Muslim yang tinggal di kota ini, harus berpuasa selama 18 jam sehari. Bandingkan dengan di Saudi misalnya yang hanya 13 jam.
Omar Mustafa, presiden Islamic League di Swedia mengatakan, sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang bagaimana kaum Muslimin di Eropa Utara seharusnya menunaikan puasa, terutama pada saat musim panas yang waktu siangnya sangat panjang.
"Beberapa imam dan organisasi muslim berbeda-beda pendapat. Jadi, terserah pada masing-masing individu memutuskan ikut pendapat yang mana. Tapi maksudnya, bukan berarti Anda harus berpuasa selama 24 jam, Islam memberikan banyak opsi," kata Omar Mustafa.
Muslim Swedia akan kembali bertemu dengan Ramdan yang bertepatan musim panas pada tahun 2015, dimana matahari akan berada di titik tertinggi di kawasan benua Eropa. Menurut Mustafa, isu ini sudah sejak lama dibahas oleh lembaga European Council for Fatwa and Research, tapi belum menghasilkan solusi yang tepat.
Data dari Islamic Center di Malmö menyebutkan, jumlah muslim di Swedia sekira 350.000 orang. Meski menjalankan puasa di kala musim panas amat berat, namun kaum Muslimin di negeri itu tetap semangat menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang dimulai pada Senin (1/8).
Salah satu jaringan supermarket di Swedia mencatat naiknya penjualan selama bulan Ramadan untuk produk-produk tertentu. "Kami biasanya menjual lebih banyak buah-buahan, sayuran, produk daging halal, kurma pada saat bulan Ramadan. Kami mengingatkan toko-toko jaringan kami untuk menyiapkan stoknya," kata Louise Stephan, bagian humas supermarket Coop. (kw/thelocal/eramuslim.com)
Posting Komentar