Memang lidah tak bertulang. Tapi lidah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ini sungguh licik. Di awal Ramadhan, Netanyahu menyampaikan selamat Ramadhan sembari menyatakan harapannya untuk perdamaian dan demokratisasi di dunia Arab. Padahal di saat yang sama, militer Israel membombardir Gaza, Palestina.
Dilihat dari ucapannya, sungguh mulia Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ini. Ia menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi umat Islam baik di Israel maupun seluruh dunia. Pada pidatonya, Netanyahu tak lupa berharap revolusi di Timur Tengah dapat menghasilkan negara Arab yang demokratis.
"Ramadan Kareem dan selamat liburan. Saya ingin mengucapkan selamat bagi warga Muslim di Israel dan Muslim di seluruh dunia atas dimulainya Ramadan," ujar Netanyahu dalam rekaman video yang diunggah di Youtube, Senin (1/8/2011).
Dalam kesempatan tersebut, Netanyahu mengatakan revolusi di beberapa negara Arab akan sukses dan terus berkembang. Demokrasi di negara ini juga diharapkannya dapat segera tercipta. Manisnya demokrasi, ujarnya, telah dirasakan oleh seluruh rakyat di Israel.
"Kami ingin melihat masyarakat Arab damai dan demokrasi berjalan sukses. Saya yakin, jika demokrasi muncul di Arab, maka perdamaian sejati akan tercipta," kata Netanyahu.
Netanyahu juga menyerukan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk melanjutkan negosiasi damai kedua negara. Netanyahu menginginkan negosiasi tanpa syarat Palestina-Israel segera dilangsungkan.
"Rakyat kita menunggu dan menaruh harapan pada momen ini. Saya tahu ini sulit dan banyak keraguan. Namun, kita dapat mengatasi itu dengan duduk bersama. Kita dapat melampaui semua rintangan dan memberikan perdamaian, tidak hanya kepada rakyat kita, tapi juga pada seluruh kawasan," kata Netanyahu.
Sebagaimana diketahui, perundingan perdamaian kedua negara yang dimediasi oleh Amerika Serikat mengalami kemandekan pada akhir tahun lalu. Macetnya upaya perdamaian karena ulah Israel yang terus membangun pemukiman Yahudi dengan mencaplok wilayah Palestina di Tepi Barat. Pemerintah Palestina menginginkan Israel menghentikan pembangunan sebelum dimulainya kembali proses perundingan.
Ironinya, pada hari yang sama ketika Netanyahu mengucapkan selamat Ramadhan, pesawat tempur Israel membombardir Jalur Gaza.
Serangan udara tersebut ditujukan ke terowongan yang digali di bawah perbatasan antara bagian selatan Jalur Gaza dan Mesir, dekat Rafah, kata beberapa saksi mata Palestina.
Pesawat tempur Israel, Selasa (2/8/2011), menyerang Jalur Gaza. Serangan udara ditujukan ke terowongan yang digali di bawah perbatasan antara bagian selatan Jalur Gaza dan Mesir, dekat Rafah.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan itu, kata AFP, Selasa. Selain itu, dua ledakan juga mengguncang Gaza City, tapi sumber ledakan tersebut belum diketahui.
Wanita juru bicara Israel yang ditanyai oleh AFP tak bersedia mengonfirmasi atau membantah serangan udara itu.
Orang dinilai baik dari tindakannya, bukan dari omongannya yang bertolak belakang dengan perbuatannya. Sayangnya, Netanyahu lebih suka omong kosong daripada hikmah ini. [taz/viv, ant]
Posting Komentar